LEMBAR KERJA MODUL 2.4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBIJAKAN SEBAGAI PEMIMPIN

 

Tujuan Pembelajaran Khusus:

1.    Guru Jawa Barat mampu membuat refleksi diri tentang Sekolah sebagai Institusi Moral untuk membentuk karakter para warganya.

2.    Guru Jawa Barat mampu mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan universal, serta mengaitkannya dengan nilai-nilai yang disepakati dan diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika

 

Kegiatan

Kegiatan ini merupakan bagian dari alur ringkasan materi belajar di Program Guru PenggerakJawa Barat. Pada kegiatan ini, Anda akan melakukan sebuah refleksi diri sejauh mana Anda mengenal dan memahami Sekolah sebagai Institusi Moral. Seorang pemimpin di sebuah kelas atau sekolah akan menghadapi situasi di mana pemimpin tersebut perlu mengambil suatu keputusan yang mengandung dilema secara etika, dan berkonflik di antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama- sama benar. Sebagai pemantik proses refleksi jawab pertanyaan berikut dan jawaban tidak perlu ditulis namun tetap perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.

1.    Pengalaman apa yang paling berkesan bagi Anda, ketika menghadapi suatu permasalahan di sekolah yang terkait dengan dilema etika dan moral?

Dalam konteks sekolah sebagai institusi moral, salah satu pengalaman paling berkesan mungkin adalah ketika dihadapkan dengan keputusan yang melibatkan dua nilai kebajikan universal yang bertentangan. Misalnya, menghadapi situasi di mana saya harus memilih antara kejujuran dan perlindungan terhadap seorang siswa. Modul ini membahas dilema seperti ketika seorang guru mengetahui adanya pelanggaran aturan (misalnya, menyontek) dan harus memutuskan antara melaporkannya (demi integritas) atau menjaga hubungan baik dengan siswa​.

 

2.    Bagaimana posisi Anda ketika itu yang harus ikut andil dalam pengambilan keputusan?

Posisi saya mungkin sebagai guru atau pemimpin kelas yang harus mempertimbangkan prinsip-prinsip etika dan kebajikan universal, seperti keadilan dan belas kasih, ketika mengambil keputusan. Sebagai pemimpin pembelajaran, saya perlu memastikan keputusan yang diambil tidak hanya benar secara moral, tetapi juga memiliki dampak positif pada lingkungan sekolah​​.

 

3.    Bagaimana Anda bisa menyelesaikan permasalahan tersebut?

Menggunakan 9 langkah pengambilan keputusan, yaitu:

  1. Mengidentifikasi nilai-nilai yang bertentangan.
  2. Menentukan siapa saja yang terlibat dan kepentingan mereka.
  3. Mengumpulkan fakta-fakta relevan.
  4. Melakukan pengujian terhadap keputusan dengan berbagai uji, seperti uji legalitas dan uji regulasi.
  5. Memilih salah satu dari prinsip pengambilan keputusan (hasil akhir, peraturan, atau rasa peduli) untuk menyelesaikan dilema​​​.

 

 

 

4.    Siapa saja yang berperan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut?

Penyelesaian masalah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk:

  • Guru sebagai pemimpin pembelajaran.
  • Siswa yang terlibat dalam dilema.
  • Kepala sekolah yang mungkin menjadi penengah.
  • Orang tua yang harus diberi tahu jika keputusan berdampak langsung pada siswa​​.

 

5.    Apa inspirasi atau hikmah yang Anda dapatkan dari peristiwa tersebut?

Dari peristiwa ini, saya dapat mengambil hikmah bahwa pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan tidak hanya memperkuat integritas pribadi tetapi juga membangun kepercayaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam institusi pendidikan. Hal ini juga mengajarkan pentingnya refleksi diri dan penilaian kritis dalam menghadapi dilema etika​​.

 

 

 

Kasus 1

Ibu Dini adalah kepala sekolah SMA Insan Gemilang. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat, dan juga inovatif. Ia juga memiliki pembawaan yang supel dan menyenangkan. Setiap pagi bu Dini akan meluangkan waktu untuk berjalan berkeliling sekolah, mengunjungi kelas-kelas, menyapa guru-guru, dan mendengarkan cerita mereka dan memberi mereka semangat. Murid-murid dan guru-guru akrab dengan Bu Dini. Anggota komunitas sekolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereka menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.

Selain sebagai seorang kepala sekolah, Ibu Dini juga seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kuliner. Selama ini ia dapat membagi waktunya dengan baik. Ia tidak pernah mencampuradukkan urusan pekerjaannya di sekolah dengan bisnisnya.

Semakin lama bisnis kuliner Ibu Dini berkembang pesat. Bisnisnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Dini mendapat hadiah berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses. Ini artinya Ibu Dini harus meninggalkan sekolahnya selama 3 bulan karena lokasi pelatihan di luar kota. Padahal baru-baru ini ia banyak mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Insan Gemilang, sekolah yang ia pimpin. Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak yang melanggar peraturan, dan orangtua murid yang mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di SMA Insan Gemilang.

Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu, artinya ia harus meninggalkan sekolah lagi selama 3 bulan di tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. Di sisi lain ia sangat ingin mengikuti program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak yaitu warga sekolah di sini. Manakah yang sebaiknya ia pilih?

 

 

 Analisis Kasus Ibu Dini

 

1. Siapa yang menghadapi dilema?

 

Ibu Dini, kepala sekolah SMA Insan Gemilang, adalah orang yang menghadapi dilema dalam kasus ini.

 

2. Apakah dua kebenaran yang ada?

 

- Kebenaran pertama: Adalah benar jika Ibu Dini memilih untuk mengikuti program pelatihan bisnis tersebut. 

  Karena: Pelatihan ini memberikan kesempatan langka bagi Ibu Dini untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang bisnis, yang dapat memperkuat masa depan bisnis kulinernya. Penghargaan dari pemerintah juga menunjukkan prestasi dan dedikasinya dalam bidang ini, dan kesempatan pelatihan dengan mentor-mentor sukses dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan bisnisnya.

 

- Kebenaran kedua: Tapi benar juga jika dia memilih untuk tetap tinggal di sekolah dan fokus mengatasi masalah yang sedang terjadi di SMA Insan Gemilang. 

  Karena: Sebagai kepala sekolah, Ibu Dini memiliki tanggung jawab besar terhadap murid, guru, dan orangtua di sekolahnya. Kehadirannya diperlukan untuk memotivasi guru, mengawasi perilaku siswa, dan memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga. Meninggalkan sekolah dalam kondisi seperti ini bisa memperburuk situasi dan menurunkan kepercayaan warga sekolah terhadap kepemimpinannya.

 

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

 

Dilema yang terjadi pada kasus ini adalah dilema kewajiban profesional lawan kepentingan pribadi.

 

- Kewajiban profesional: Ibu Dini memiliki tanggung jawab sebagai kepala sekolah untuk memastikan bahwa SMA Insan Gemilang berfungsi dengan baik dan masalah-masalah yang ada diselesaikan.

- Kepentingan pribadi: Ibu Dini memiliki ambisi pribadi dalam bisnis kulinernya, yang didukung oleh kesempatan pelatihan selama 3 bulan yang bisa mengembangkan bisnisnya secara signifikan.

 

4. Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama?

 

Ya, lebih dari satu dilema dapat berlaku untuk kasus ini. Selain dilema kewajiban profesional vs kepentingan pribadi, ada juga dilema jangka pendek vs jangka panjang.

 

- Jangka pendek: Memilih untuk tetap tinggal di sekolah akan memberikan solusi langsung terhadap masalah yang sedang terjadi di SMA Insan Gemilang, tetapi mengorbankan peluang pengembangan bisnis.

- Jangka panjang: Mengikuti pelatihan bisnis mungkin akan meninggalkan sekolah dalam kondisi yang sulit untuk jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, bisnis yang berkembang dapat memberikan stabilitas dan kebebasan finansial bagi Ibu Dini, yang pada akhirnya juga bisa memberikan dampak positif dalam peran kepemimpinannya di masa depan.

 

Dua dilema ini menunjukkan kompleksitas keputusan yang harus diambil oleh Ibu Dini, di mana setiap pilihan memiliki konsekuensi yang berbeda untuk berbagai aspek kehidupannya.

 

Kasus 2

Hari ini murid-murid kelas 8 di SMP Pelita senang sekali karena mereka akan melakukan studi lapangan ke Taman Safari Cisarua Bogor sebagai bagian dari pelajaran Biologi. Untuk mengikuti studi lapangan ini, setiap murid harus membayar biaya ekstra. Ada 3 murid yang belum membayar oleh karena itu mereka tidak akan mengikuti studi lapangan ini, salah satunya adalah Danang, seorang murid yang sangat cerdas, suka belajar Biologi, dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan. Murid-murid yang tidak bisa mengikuti studi lapangan sudah diberikan tugas pengganti oleh guru Biologi, yaitu mengamati hewan dan perilakunya, yang secara substansi sama dengan tugas yangdilakukan murid-murid lain yang berstudi lapangan ke Taman Safari.

Ketika murid-murid sedang sibuk mempersiapkan diri untuk naik ke dalam bus pariwisata yang akan membawa mereka ke Taman Safari, Ibu Dita, guru Biologi sekaligus ketua panitia studi lapangan ini, melihat Danang datang ke sekolah bersama orangtuanya. Danang membawa ransel dan terlihat siap untuk bergabung dalam kegiatan ini. Orangtua Danang mengatakan pada Ibu Dita bahwa anaknya sangat ingin mengikuti kegiatan ini, dan memohon agar Danang diperbolehkan mengikutinya dan mereka berjanji akan membayar dengan cara mencicil. Ibu Dita bingung sekali dengan situasi tersebut. Akhirnya Ibu Dita pun mengajak orang tua Danang untuk bertemu dengan kepala sekolah, Pak Pandu.

Bila Anda berada dalam posisi Pak Pandu, apa yang akan Anda lakukan? Menurut peraturan, Danang tidak bisa mengikuti program studi lapangan karena belum membayar biayanya, namun Pak Pandu sadar betul, kalau ia menerapkan peraturan itu, Danang akan sedih dan kecewa, karena ia sudah mempersiapkan diri dan sangat ingin mengikuti kegiatan, namun bila Pak Pandu memperbolehkan, bagaimana dengan murid lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut?

 

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.         Siapa yang menghadapi dilema?

2.         Apakah dua kebenaran yang ada?  Adalah benar jika tokoh tersebut____________________________Karena__________________________________________Tapi benar juga jika dia________________________________________________________Karena_______________________________________________

3.         Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini? Dilema ________________ lawan ____________________________

4.         Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

 

 Analisis Kasus Pak Pandu

 

1. Siapa yang menghadapi dilema?

 

Pak Pandu, kepala sekolah SMP Pelita, adalah orang yang menghadapi dilema dalam kasus ini.

 

2. Apakah dua kebenaran yang ada?

 

- Kebenaran pertama: Adalah benar jika Pak Pandu memutuskan untuk tidak mengizinkan Danang mengikuti studi lapangan karena belum membayar biayanya. 

  Karena: Mengikuti aturan yang ada adalah penting untuk menjaga keadilan dan konsistensi dalam pengambilan keputusan. Jika aturan dilanggar untuk satu murid, ini dapat menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakadilan bagi murid lain yang juga belum membayar tetapi memilih untuk tidak ikut.

 

- Kebenaran kedua: Tapi benar juga jika Pak Pandu memperbolehkan Danang untuk mengikuti studi lapangan meskipun belum membayar penuh. 

  Karena: Danang adalah murid yang sangat cerdas dan bersemangat terhadap pelajaran Biologi, dan kesempatan ini sangat penting bagi pengembangan minat dan cita-citanya menjadi dokter hewan. Menolak keikutsertaannya bisa merugikan motivasinya dan berdampak negatif pada perkembangan akademisnya.

 

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

 

Dilema yang terjadi pada kasus ini adalah dilema keadilan lawan empati.

 

- Keadilan: Pak Pandu harus mempertimbangkan keadilan dalam penegakan aturan sekolah. Mengizinkan Danang mengikuti kegiatan tanpa membayar penuh mungkin dianggap tidak adil oleh murid-murid lain yang mematuhi aturan dan tidak ikut karena alasan yang sama.

- Empati: Pak Pandu juga perlu mempertimbangkan dampak emosional dan akademis pada Danang, yang sangat ingin mengikuti studi lapangan ini dan berjanji untuk melunasi biaya secara bertahap.

 

4. Dapatkah lebih dari satu dilema berlaku untuk kasus yang sama?

 

Ya, lebih dari satu dilema dapat berlaku untuk kasus ini. Selain dilema keadilan vs empati, ada juga dilema aturan vs fleksibilitas.

 

- Aturan: Pak Pandu bisa memilih untuk teguh pada aturan bahwa hanya murid yang telah membayar penuh yang boleh mengikuti kegiatan, guna menjaga konsistensi dan integritas aturan sekolah.

- Fleksibilitas: Di sisi lain, Pak Pandu bisa memilih untuk fleksibel dalam situasi ini, dengan mempertimbangkan faktor-faktor khusus seperti latar belakang keluarga Danang, minat akademisnya yang tinggi, dan komitmen orangtuanya untuk melunasi biaya.

 

Kedua dilema ini menunjukkan kompleksitas keputusan yang harus diambil, di mana Pak Pandu harus menyeimbangkan antara penegakan aturan dan sensitivitas terhadap kebutuhan individu muridnya.

 

Kasus 3

Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta. Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Ia menguasai bidang yang diajarkan, dan metode mengajarnya juga mudah dimengerti oleh murid- murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas. Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka.

Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai rapor murid. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, dimana ia menjadi bendaharanya. Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan murid-murid dan orang tua murid pada Pak Doddy, menegurnya atas tindakan memanipulasi laporan keuangan, dan membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.

Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.

Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. Sekolah tersebut adalah sekolah yang baik, dan posisi yang dituju adalah posisi yang strategis. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan hal tersebut?

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.         Siapa yang menghadapi dilema?__________________________

2.         Apakah dua kebenaran yang ada? Adalah benar jika tokoh tersebut___________________________________Karena___________________________________________________________Tapi benar juga jika dia______________Karena_______________________

3.         Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini? Dilema ________________ lawan ______________________________

4.         Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?____________________________

 

Mari kita bahas kasus tersebut dan jawab pertanyaan-pertanyaannya:

 

 1. Siapa yang menghadapi dilema?

 

Jawaban: Kepala sekolah.

 

 2. Apakah dua kebenaran yang ada?

 

Jawaban:

 

- Kebenaran 1: Adalah benar jika kepala sekolah mengisi formulir rekomendasi dengan jujur tentang kinerja Pak Doddy, karena ini adalah tindakan yang transparan dan sesuai dengan integritas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa sekolah yang menerima rekomendasi mendapatkan informasi yang akurat mengenai calon karyawan.

 

- Kebenaran 2: Tapi benar juga jika kepala sekolah memilih untuk memberikan rekomendasi yang sedikit lebih baik, karena Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan tersebut untuk mendukung keluarganya. Dalam konteks ini, ada pertimbangan kemanusiaan dan empati terhadap situasi Pak Doddy.

 

 3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini? Dilema ________________ lawan ______________________________

 

Jawaban:

 

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah dilema etika.

 

- Dilema: Integritas dan kejujuran dalam memberikan rekomendasi.

- Lawan: Empati dan pertimbangan terhadap kebutuhan pribadi Pak Doddy.

 

 4. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

 

Jawaban:

 

Ya, lebih dari satu dilema dapat berlaku untuk kasus yang sama.

 

- Dilema 1: Dilema etika tentang kejujuran dalam memberikan rekomendasi versus empati terhadap kebutuhan pribadi Pak Doddy.

 

- Dilema 2: Dilema profesional versus pribadi. Dalam hal ini, kepala sekolah harus menyeimbangkan antara tanggung jawab profesional untuk memberikan penilaian yang akurat tentang kinerja Pak Doddy dan pertimbangan pribadi terhadap situasi keuangan dan kesejahteraan Pak Doddy serta keluarganya.

 

Dua dilema ini berhubungan erat karena keputusan yang diambil akan mempengaruhi reputasi kepala sekolah dan kesejahteraan Pak Doddy secara langsung.

 

 

Kasus 4

SMA Permata adalah sekolah swasta berlokasi di Jakarta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah selalu tinggi. Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan yang menaungi sekolah tersebut yang selalu memperhatikan kepentingan para guru-guru sekolah tersebut.

Tahun ini, seperti biasa yayasan akan mengadakan rapat kerja dimana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dan anggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.

Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru ke Puncak, Ciawi. Namun ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja, tidak bisa dua-duanya karena anggaran tahun depan juga akan dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, mengingat perpustakaan yang lama sudah tidak memadai untuk jumlah murid yang semakin bertambah.

Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka panjang guru-guru mau tidak mau harus harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid. Dari hasil supervisi akademik yang dilakukan Pak Zulkarnain dan tim bidang akademik, sebagian besar guru-guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ditinjau dari aspek sosial dan emosional, para guru membutuhkan program outbound ini untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound team building? Apa alasannya?

 

Tugas Anda

Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.         Siapa yang menghadapi dilema? ___________________________________________________________

2.         Apakah dua kebenaran yang ada? Adalah benar jika tokoh tersebut_________________________________________________ Karena ___________________________________________________________Tapi benar juga jika dia _______________________Karena __________________

3.         Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

Dilema ________________ lawan ____________ Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?_____________

Mari kita analisis kasus tersebut dan jawab pertanyaannya:

 

 1. Siapa yang menghadapi dilema?

 

Jawaban: Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah.

 

 2. Apakah dua kebenaran yang ada?

 

Jawaban:

 

- Kebenaran 1: Adalah benar jika Bapak Zulkarnain memilih program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi, karena dalam jangka panjang, kemampuan teknologi akan sangat penting untuk pembelajaran yang interaktif dan efektif. Ini juga akan memenuhi kebutuhan akademik yang mendesak berdasarkan hasil supervisi.

 

- Kebenaran 2: Tapi benar juga jika Bapak Zulkarnain memilih program outbound team building, karena setelah hampir dua tahun masa pandemi, para guru mungkin membutuhkan pemulihan sosial dan emosional. Program outbound dapat memperkuat ikatan antar guru dan meningkatkan semangat kerja mereka, yang juga penting untuk kinerja tim yang baik.

 

 3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?

 

Jawaban:

 

Paradigma yang terjadi pada kasus ini adalah dilema prioritas.

 

- Dilema: Memilih antara program pelatihan teknologi yang penting untuk pengembangan profesional jangka panjang atau program outbound yang penting untuk pemulihan sosial dan emosional guru.

- Lawan: Kesejahteraan sosial dan emosional guru.

 

 4. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?

 

Jawaban:

 

Ya, lebih dari satu dilema dapat berlaku untuk kasus ini.

 

- Dilema 1: Dilema prioritas tentang memilih antara pelatihan teknologi yang mendukung pembelajaran jangka panjang versus outbound yang mendukung kesejahteraan sosial dan emosional guru.

 

- Dilema 2: Dilema anggaran. Ada juga pertimbangan mengenai alokasi anggaran yang terbatas untuk pembangunan perpustakaan yang sangat diperlukan, yang mengharuskan Bapak Zulkarnain untuk mempertimbangkan dampak finansial dari keputusan tersebut.

 

Dua dilema ini saling terkait dan memerlukan pertimbangan mendalam mengenai manfaat jangka panjang versus kebutuhan segera.

 

 

 

 

 

 

 

 

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Bapak dan Ibu Guru, selamat Anda saat ini sudah berada pada akhir sesi modul. Sekarang silakan Bapak dan Ibu membangun koneksi dari materi yang sudah dipelajari. Kemudian refleksikan hasil pembelajaran Bapak dan Ibu dengan menggunakan model 4 F (Fact, Feeling, Finding, dan Future) agar lebih terinternalisasi dengan baik dan memberikan kebermaknaan

1.        Guru Jawa Barat membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat dengan menggunakan media yang dipilih. Guru memilih satu media dari berbagai pilihan media yang tersedia. Unggah pada kolom yang disediakan.

2.        Guru dapat melakukan refleksi untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

3.        Menyusun rencana tindak lanjut perbaikan dalam meningkatkan diri untuk memahami materi dan implementasi/aksi nyata di kelas/sekolah

 

Kegiatan:

1.   


Buatlah kesimpulan materi dari modul yang telah  dipelajari oleh Bapak dan Ibu dengan menggunakan media infografis atau video. Silakan pilih salah satu! Unggah pada kolom yang disediakan!

 2.    Jawablah pertanyaan refleksi berikut ini yang menggunakan model 4 F!

No

Pertanyaan

Jawaban

1

Fact 

Apa peristiwa yang Bapak dan Ibu lakukan saat ini?

Saat ini, saya sedang mempelajari modul tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin di dalam kelas. Kegiatan ini melibatkan refleksi terhadap peran etika dan moralitas dalam pengambilan keputusan di lingkungan sekolah​.

2

Feeling

Bagaimanakah perasaan Bapak dan Ibu setelah mempelajari modul 3.1 tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin di dalam kelas?

Setelah mempelajari modul ini, saya merasa lebih sadar akan pentingnya nilai-nilai kebajikan dalam pengambilan keputusan dan merasa lebih percaya diri dalam menerapkan prinsip-prinsip ini sebagai pemimpin kelas​.

3

Finding

Apa pembelajaran berharga yang Bapak Ibu dapatkan dari modul ini dikaitkan dengan peran Bapak dan Ibu sebagai Guru di kelas?

Pembelajaran berharga dari modul ini adalah pemahaman mendalam tentang bagaimana mengidentifikasi dan menavigasi dilema etika dalam pendidikan, serta pentingnya mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan yang dibuat sebagai guru​.

4

Future

Apa hal yang akan Bapak dan Ibu lakukan di masa yang akan datang jika bertemu dengan kasus dilema etika dan bujukan moral?

Di masa depan, saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab. Ini termasuk berpikir kritis dan kreatif untuk menemukan solusi yang tepat dalam situasi yang kompleks​.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRY OUT CPNS BUMN TERBARU

BANK SOAL CPNS BUMN TERBARU

Wiring Diagram Kelistrikan Sepeda Motor