LEMBAR KERJA MODUL 2.3 COACHING

 Tujuan Pembelajaran Khusus:

1.      Mengingat kembali faktor-faktor yang mempengaruhi komunitas belajar di sekolah

2.      Menganalisis kebutuhan-kebutuhan di dalam komunitas belajar serta langkah-langkah dalam kegiatan komunitas belajar dan Tujuan Komunitas Belajar

 

Bapak/Ibu Guru, selamat datang pada kegiatan pembelajaran 1. Pada sesi ini, Bapak dan Ibu akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal Bapak dan Ibu tentang supervisi yang ada di sekolah

 

Menurut anda apakah supervisi akademik telah berjalan secara efektif dalam memenuhi kebutuhan belajar anda sebagai pendidik??

Supervisi akademik yang efektif ditandai oleh kesesuaian dengan kebutuhan spesifik pendidik, peningkatan kinerja pasca supervisi, kontinuitas dengan tindak lanjut yang jelas, partisipasi aktif dalam dialog dua arah, serta dukungan praktis dan sumber daya yang relevan. Jika supervisi memenuhi kriteria ini, maka kemungkinan besar sudah berjalan efektif dalam memenuhi kebutuhan belajar anda sebagai pendidik.

 

Tantangan apa yang paling sering Anda hadapi dalam membantu rekan guru atau murid berkembang dan belajar sesuai dengan kemampuannya?

Tantangan paling sering yang dihadapi dalam membantu rekan guru atau murid berkembang sesuai kemampuan mereka adalah perbedaan tingkat pemahaman dan motivasi individu, yang memerlukan pendekatan pembelajaran yang sangat personal dan fleksibel. Hal ini seringkali sulit dilakukan karena keterbatasan waktu, sumber daya, dan kebutuhan untuk menyeimbangkan perhatian antara banyak peserta didik dengan kebutuhan yang berbeda-beda.

 

 

Harapan:

Apa saja harapan pada diri Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini?

1.      Untuk Diri Sendiri

Setelah mempelajari modul ini, saya berharap sebagai pendidik dapat lebih efektif dalam mengajar dan membimbing murid sesuai dengan kebutuhan mereka, sebagai pemimpin mampu memberikan contoh yang baik dan inspiratif, serta mendorong murid untuk menjadi pembelajar mandiri yang berintegritas dan bersemangat dalam mencapai potensi terbaik mereka.

 

2.      Untuk Peserta Didik

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kalian sebagai peserta didik dapat mengembangkan keterampilan belajar mandiri, meningkatkan pemahaman terhadap materi, dan menjadi lebih percaya diri dalam mengejar tujuan akademik serta pribadi. Selain itu, harapannya kalian juga mampu menerapkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan belajar.

3.      Untuk Sekolah

Pentingnya mempelajari modul ini bagi sekolah adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan dengan memastikan bahwa pendidik, pemimpin, dan siswa semuanya bergerak ke arah yang sama dalam mencapai tujuan akademik dan karakter. Dengan demikian, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, inklusif, dan berorientasi pada pengembangan potensi setiap individu, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan berintegritas.

4.      Apa saja kegiatan, materi, manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?

Dalam modul ini, diharapkan terdapat kegiatan yang interaktif dan praktis, seperti diskusi kelompok, simulasi pengajaran, dan studi kasus yang memungkinkan pendidik untuk menerapkan teori ke dalam praktik nyata. Materi yang disajikan sebaiknya mencakup strategi pengajaran yang efektif, pengelolaan kelas, serta teknik penilaian yang komprehensif. Manfaat yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi pedagogis, kemampuan adaptasi terhadap berbagai gaya belajar siswa, serta pengembangan kemampuan kepemimpinan dalam lingkungan sekolah. Dengan demikian, modul ini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah.

 

 Tujuan Pembelajaran Khusus:

1.        Merefleksikan hasil implementasi konsep dalam bentuk aksi nyata di kelas/sekolah lewat blog

2.        Menyusun rencana tindak lanjut perbaikan dalam meningkatkan diri untuk memahami materi dan implementasi/aksi nyata di kelas/sekolah

 

Pada tahapan ini silahkan Bapak/Ibu merefleksikan hasil pembelajaran yang telah dilakukan dalam bentuk artikel reflektif dengan pertanyaan pemandu sebagai berikut :

1.        Apa yang paling menarik atau baru bagi Anda dalam materi ini?

2.        Bagaimana Anda memahami konsep supervisi akademik dengan pendekatan coaching?

3.        Bagaimana pendapat Anda, mengenai supervisi akademik dengan pendekatan coaching berbeda dengan pendekatan supervisi tradisional?

4.        Ceritakan pengalaman Anda dalam menerapkan pendekatan coaching dalam supervisi akademik di kelas atau sekolah Anda!

5.        Apa tantangan yang Anda hadapi saat menerapkan pendekatan ini dan bagaimana Anda mengatasinya?

6.        Bagaimana respons dari guru atau rekan kerja Anda terhadap pendekatan coaching yang Anda terapkan?

7.        Apa dampak dari penerapan supervisi akademik dengan pendekatan coaching terhadap Anda secara pribadi maupun profesional?

 

 

 Refleksi Pribadi: Penerapan Pendekatan Coaching dalam Supervisi Akademik

 

Dalam dunia pendidikan, supervisi akademik merupakan salah satu elemen penting yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Selama ini, pendekatan yang digunakan dalam supervisi cenderung bersifat evaluatif, dengan fokus pada penilaian kinerja guru berdasarkan standar tertentu. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan yang semakin dinamis, muncul pendekatan baru yang lebih menekankan pada pengembangan diri dan pemberdayaan individu, yaitu pendekatan coaching.

 

 Hal yang Menarik dari Pendekatan Coaching

 

Dalam Modul 2.3 yang membahas supervisi akademik dengan pendekatan coaching, saya menemukan banyak hal menarik yang memberikan perspektif baru dalam menjalankan tugas sebagai pendidik dan supervisor. Salah satu hal yang paling menarik adalah konsep alur TIRTA, yang terdiri dari Tahapan Tujuan, Identifikasi, Rencana, Tanggung Jawab, dan Aksi. Alur ini memberikan struktur yang jelas dan sistematis dalam proses coaching, namun tetap fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, pendekatan coaching ini juga menekankan pada komunikasi emansipatif dan kolaboratif, yang memungkinkan guru untuk lebih terlibat dalam proses pengembangan diri mereka sendiri.

 

 Memahami Konsep Supervisi Akademik dengan Pendekatan Coaching

 

Supervisi akademik dengan pendekatan coaching adalah sebuah proses kolaboratif yang difokuskan pada pengembangan kompetensi dan pemberdayaan guru. Berbeda dengan supervisi tradisional yang cenderung top-down, coaching mengajak guru untuk berperan aktif dalam proses supervisi, dengan tujuan menemukan dan mengembangkan potensi diri. Sebagai coach, supervisor tidak lagi berperan sebagai penilai, tetapi lebih sebagai fasilitator yang membantu guru untuk mengidentifikasi tantangan, merencanakan strategi, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan mereka.

 

 Perbedaan Supervisi Akademik dengan Pendekatan Coaching dan Supervisi Tradisional

 

Pendekatan coaching dalam supervisi akademik memiliki perbedaan mendasar dibandingkan dengan supervisi tradisional. Dalam supervisi tradisional, hubungan antara supervisor dan guru cenderung hierarkis, di mana supervisor melakukan penilaian kinerja guru berdasarkan standar tertentu. Sebaliknya, dalam pendekatan coaching, hubungan tersebut lebih setara dan bersifat kemitraan. Proses ini lebih fokus pada pengembangan kompetensi guru melalui refleksi dan dialog, bukan sekadar evaluasi kinerja. Selain itu, coaching juga memberikan ruang bagi guru untuk mengidentifikasi sendiri area yang perlu dikembangkan, serta merencanakan tindakan untuk perbaikan.

 

 Pengalaman Menerapkan Pendekatan Coaching

 

Sebagai seorang pendidik yang juga menjalankan tugas supervisi, saya berkesempatan untuk menerapkan pendekatan coaching ini di sekolah. Salah satu pengalaman yang berkesan adalah ketika saya melakukan coaching kepada seorang rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam manajemen kelas. Kami menggunakan alur TIRTA untuk menetapkan tujuan yang jelas, mengidentifikasi hambatan yang ada, serta merencanakan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui proses ini, rekan saya merasa lebih didukung dan termotivasi untuk melakukan perubahan, yang akhirnya membuahkan hasil positif di kelasnya.

 

 Tantangan dalam Menerapkan Pendekatan Coaching

 

Seperti halnya setiap perubahan, menerapkan pendekatan coaching dalam supervisi akademik tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah mengubah pola pikir dari evaluasi tradisional menjadi pendekatan yang lebih reflektif dan kolaboratif. Beberapa guru pada awalnya merasa skeptis atau kurang nyaman dengan metode ini, karena terbiasa dengan supervisi yang lebih instruktif. Untuk mengatasi tantangan ini, saya memulai dengan memberikan pemahaman yang jelas tentang manfaat coaching dan bagaimana pendekatan ini dapat membantu mereka berkembang. Selain itu, membangun kepercayaan dan menunjukkan empati dalam setiap sesi coaching juga sangat penting untuk menciptakan suasana yang mendukung.

 

 Respons dari Guru dan Rekan Kerja

 

Respons dari guru dan rekan kerja terhadap pendekatan coaching yang saya terapkan umumnya sangat positif. Mereka merasa bahwa pendekatan ini lebih personal dan memberdayakan, karena memberikan mereka kesempatan untuk secara aktif terlibat dalam proses pengembangan diri. Beberapa rekan bahkan mulai menerapkan prinsip-prinsip coaching dalam interaksi mereka dengan siswa, yang menunjukkan bahwa pendekatan ini memiliki dampak yang luas dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks.

 

 Dampak dari Penerapan Coaching

 

Penerapan supervisi akademik dengan pendekatan coaching tidak hanya memberikan manfaat bagi para guru, tetapi juga berdampak signifikan bagi saya pribadi, baik secara profesional maupun pribadi. Secara profesional, pendekatan ini meningkatkan efektivitas saya dalam membantu guru mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Secara pribadi, coaching mengajarkan saya untuk lebih mendengarkan, bersabar, dan terbuka terhadap berbagai perspektif, yang pada akhirnya memperkuat hubungan kerja saya dengan rekan-rekan di sekolah.

 

 Kesimpulan

 

Supervisi akademik dengan pendekatan coaching, seperti yang dipelajari dari Modul 2.3, menawarkan pendekatan yang lebih manusiawi, kolaboratif, dan efektif dalam mengembangkan kompetensi guru. Dengan menghadapi tantangan secara terbuka dan membangun kepercayaan, pendekatan ini dapat diintegrasikan dengan sukses dalam sistem pendidikan kita. Dampaknya tidak hanya terlihat pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, tetapi juga pada pengembangan pribadi dan profesional semua yang terlibat. Sebagai pendidik, saya merasa bahwa pendekatan coaching ini membawa kita lebih dekat pada tujuan pendidikan sejati, yaitu memberdayakan setiap individu untuk mencapai potensi penuh mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRY OUT CPNS BUMN TERBARU

BANK SOAL CPNS BUMN TERBARU

Wiring Diagram Kelistrikan Sepeda Motor